Kisah Ama dan Akong
Seorang kakek menyuapi istrinya (sang nenek) yang sedang sakit. Terlihat sangat menyentuh dan mungkin inilah salah satu saat paling romantis dalam hidup sepasang manusia.
Apalah arti kata “I love you“ (aku mencintaimu) bila hanya sebatas di mulut tanpa tindakan nyata (saling menjaga, mengasihi , dan berjanji setia untuk seumur hidup hanya dengan seorang pria/wanita sebagai pasangan)?
Si kakek ini, seumur hidupnya tidak pernah mengucapkan “aku cinta kamu.” Ketika ia melamar calon istrinya (si nenek), hanya tiga kata yang diucapkan: “Percayalah kepada saya.”
Ketika si istri melahirkan anak perempuan pertama, laki-laki itu mengatakan: ” Maaf ya, sudah menyusahkan kamu.”
Ketika anak perempuannya menikah, si istri merasa kehilangan dan si suami ini hanya merangkulnya sambil mengatakan: “Masih ada saya.”
Ketika si nenek itu sedang sakit parah, ia mengatakan kepadanya: “Saya akan selalu ada di sampingmu.”
Ketika si nenek sakitnya makin parah dan akan meninggal, si Kakek hanya mengatakan kepada istrinya: “Kamu tunggu saya ya.“
Seumur hidup, ia tidak pernah sekalipun mengucapkan “aku cinta padamu”, tetapi “CINTA”nya tidak pernah meninggalkan dia. Cintanya diwujudkan dalam hidup keseharian mereka. Seumur hidup tindakan dan perbuatannya selalu penuh dengan CINTA.
Walaupun sulit menemukan pasangan seperti cerita di atas ini, tapi pasti ada pasangan-pasangan yang demikian kuat rasa cintanya di dunia ini. Semoga demikian pula untuk semua pasangan yang sudah memutuskan untuk hidup bersama.
Jadilah Akong & Ama paling romantis, versi Anda masing-masing :)
Seorang kakek menyuapi istrinya (sang nenek) yang sedang sakit. Terlihat sangat menyentuh dan mungkin inilah salah satu saat paling romantis dalam hidup sepasang manusia.
Apalah arti kata “I love you“ (aku mencintaimu) bila hanya sebatas di mulut tanpa tindakan nyata (saling menjaga, mengasihi , dan berjanji setia untuk seumur hidup hanya dengan seorang pria/wanita sebagai pasangan)?
Si kakek ini, seumur hidupnya tidak pernah mengucapkan “aku cinta kamu.” Ketika ia melamar calon istrinya (si nenek), hanya tiga kata yang diucapkan: “Percayalah kepada saya.”
Ketika si istri melahirkan anak perempuan pertama, laki-laki itu mengatakan: ” Maaf ya, sudah menyusahkan kamu.”
Ketika anak perempuannya menikah, si istri merasa kehilangan dan si suami ini hanya merangkulnya sambil mengatakan: “Masih ada saya.”
Ketika si nenek itu sedang sakit parah, ia mengatakan kepadanya: “Saya akan selalu ada di sampingmu.”
Ketika si nenek sakitnya makin parah dan akan meninggal, si Kakek hanya mengatakan kepada istrinya: “Kamu tunggu saya ya.“
Seumur hidup, ia tidak pernah sekalipun mengucapkan “aku cinta padamu”, tetapi “CINTA”nya tidak pernah meninggalkan dia. Cintanya diwujudkan dalam hidup keseharian mereka. Seumur hidup tindakan dan perbuatannya selalu penuh dengan CINTA.
Walaupun sulit menemukan pasangan seperti cerita di atas ini, tapi pasti ada pasangan-pasangan yang demikian kuat rasa cintanya di dunia ini. Semoga demikian pula untuk semua pasangan yang sudah memutuskan untuk hidup bersama.
Jadilah Akong & Ama paling romantis, versi Anda masing-masing :)